Berbagai Risiko HP Setelah di Root dan Cara Mengatasinya

Mungkin masih banyak pengguna yang belum mengetahui adanya berbagai risiko HP setelah di root. Ya, ponsel pintar yang telah dirooting ini kerap mengalami masalah. Dan risiko terberat adalah ponsel pintar milik pribadi yang mengalami mati total.

Akibatnya, ponsel yang telah dirooting ini tidak bisa digunakan karena kerusakan permanen. Untuk itu, Anda disarankan untuk memahami konsep dasar rooting sebelum diaplikasikan pada smartphone milik pribadi.

Ya, beberapa pabrikan ponsel pintar memang menyediakan fitur pengembang bagi para pemiliknya. Fitur ini memungkinkan pemilik ponsel untuk mengembangkan sistem yang telah disediakan oleh pabrikan.

Namun, ada beberapa risiko jika Anda mengembangkan sistem operasi yang telah disediakan oleh pabrikan. Jadi, ketahui pula bagaimana solusi untuk mengatasi kerusakan ponsel pintar akibat rooting.

Ragam Risiko HP Setelah di Rooting oleh Pengguna Smartphone

Sebagai pengguna, Anda tentu harus mengetahui betul apa saja risiko yang mungkin didapatkan setelah melakukan rooting smartphone. Sebab, rooting yang tidak berhasil bisa menimbulkan kerusakan pada ponsel pintar milik pribadi.

Oleh karena itu, Anda wajib mengetahui betul apa saja risiko HP setelah di rooting oleh pemiliknya. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Tidak Bisa Klaim Garansi

Risiko yang pertama, Anda tidak bisa klaim garansi kerusakan ponsel. Ya, sesuai dengan aturan dari parikan yang tidak dapat mengklaim garansi akibat kerusakan karena di rooting.

Tentu saja hal ini sangat merugikan pemilik ponsel. Sebab, biaya untuk servis ponsel rusak akibat rooting ini cukup mahal. Jadi, Anda harus mempertimbangkannya dahulu sebelum rooting smartphone milik pribadi.

2. Kehilangan Privasi

Risiko yang kedua, Anda berpeluang kehilangan privasi pada smartphone. Sebab, untuk bisa rooting smartphone ini harus membuka perangkat keamanan dahulu. Jika dibuka, maka virus bisa saja masuk ke perangkat milik pribadi.

Dan virus tersebut bisa saja menyebarkan atau mengklonik data pribadi yang tersimpan pada smartphone. Untuk itu, HP setelah di rooting ini sangat mudah dibobol oleh orang tak bertanggung jawab.

3. Membuat Kinerja Baterai Menurun

Risiko yang ketiga, hp yang telah dirooting ini membuat kinerja baterai cepat menurun. Hal tersebut disebabkan karena proses rooting ini membutuhkan “tenaga ekstra”. Sehingga, baterai smartphone bisa saja mengalami kerusakan fatal karena proses rooting yang memakan waktu cukup lama.

4. Mati total

Dan risiko terakhir adalah mati total. Gagalnya proses rooting ini bisa menyebabkan sistem operasi terhapus. Sehingga, ponsel yang sedang dirooting berisiko mati total. Jika ponsel mati total, maka segera bawa ke tempat servis terdekat untuk penangan lebih lanjut.

Untuk itu, ketahui bagaimana cara mengatasi HP yang mengalami kerusakan setelah proses rooting dinyatakan selesai.

Panduan Cara Mengatasi Risiko HP Setelah di Rooting

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Anda harus mengembalikan HP yang telah dirooting. Langkah pertama, silahkan unroot HP menggunakan aplikasi yang telah Anda install sebelumnya.

Anda bisa unrooting menggunakan aplikasi SuperSU, KingRoot, maupun Magisk. Pastikan proses unroot berhasil. Jika tidak, maka status smartphone milik pribadi masih dalam kondisi rooting.

Langkah kedua, lakukan cara factory reset. Tujuannya agar smartphone milik pribadi kembali ke setelan default. Dengan cara ini, maka proses unroot juga bisa dibilang berhasil. Akan tetapi, semua data-data yang tersimpan pada smartphone akan hilang secara permanen.

Jadi, lakukan backup data terlebih dahulu sebelum melakukan factory reset. Setelah proses reset pabrik selesai, maka Anda bisa memasukkan data-data yang telah dibackup sebelumnya.

Tercatat, ada beberapa risiko yang harus Anda terima ketika memutuskan untuk rooting HP. Risiko terberat yakni smartphone mengalami mati total. Jadi, Anda tidak bisa menggunakan HP tersebut. Untuk itu, ketahui ragam cara mengatasi risiko HP setelah di rooting.