10 Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami dan Aman
10 Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami dan Aman

10 Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami dan Aman

Keputihan adalah masalah kesehatan yang sering dialami oleh banyak wanita. Hal ini dapat menjadi sumber ketidaknyamanan fisik dan emosional. Namun, penting untuk dipahami bahwa keputihan adalah masalah yang umum dan dapat diatasi dengan cara yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai cara menghilangkan keputihan secara efektif.

Gejala Keputihan

Keputihan adalah kondisi alami pada tubuh wanita, tetapi terkadang gejalanya dapat menjadi mengganggu dan menandakan masalah kesehatan. Gejala keputihan yang umum termasuk:

  1. Cairan Putih atau Kuning:
    Salah satu tanda utama keputihan adalah adanya cairan yang biasanya berwarna putih atau kuning. Cairan ini dapat bervariasi dalam jumlah dan konsistensi.
  2. Gatal-gatal di Daerah Kemaluan:
    Keputihan yang tidak normal sering kali disertai dengan gatal-gatal atau rasa terbakar di daerah kemaluan.
  3. Bau Tak Sedap:
    Keputihan yang abnormal dapat menghasilkan bau yang tidak sedap, yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri.
  4. Iritasi atau Peradangan:
    Gejala keputihan dapat menyebabkan iritasi atau peradangan di sekitar area vagina.
  5. Nyeri atau Ketidaknyamanan:
    Beberapa wanita mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua keputihan adalah tanda masalah kesehatan serius. Namun, jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau berkepanjangan, konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara-cara mengatasi keputihan yang mengganggu dan ketika harus mencari bantuan medis.

Tentang Keputihan

Keputihan adalah hasil dari proses alami tubuh dalam menjaga kebersihan, kelembapan, dan melindungi organ reproduksi kewanitaan dari infeksi. Cairan keputihan yang keluar dari dalam vagina membawa dengan mereka sel-sel mati dan bakteri, berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan di daerah tersebut.

Keputihan adalah hal yang normal terjadi pada wanita yang sedang mengalami menstruasi atau sedang hamil, karena dalam situasi ini, ada perubahan hormonal yang memengaruhi produksi keputihan. Namun, penting untuk diingat bahwa kondisi ini tetap perlu diwaspadai, karena keputihan bisa juga bersifat abnormal dan menjadi tanda dari kondisi kesehatan reproduksi wanita yang terganggu.

Selain karena perubahan hormonal, keputihan normal juga bisa dipicu oleh faktor lain seperti rangsangan seksual, masa menyusui, atau situasi stres. Keputihan, baik yang normal maupun abnormal, adalah aspek penting dalam kesehatan reproduksi wanita yang memerlukan pemahaman dan perhatian yang baik.

Penyebab Keputihan

Fisiologis

Keputihan dapat disebabkan oleh faktor-faktor fisiologis, termasuk:

  • Masa sekitar pertama kalinya haid datang (menarche), keadaan ini disebabkan oleh hormon estrogen.
  • Masa sekitar ovulasi, karena produksi kelenjar-kelenjar rahim dan pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron.
  • Wanita yang sedang terangsang secara seksual.
  • Penggunaan kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, karena dapat meningkatkan lendir serviks menjadi lebih encer.

Faktor Konstitusi

Beberapa faktor konstitusi yang dapat menyebabkan keputihan meliputi:

  • Kelelahan fisik.
  • Stres emosional, seperti masalah keluarga atau pekerjaan.
  • Status imun yang menurun.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.

Penyebab Keputihan Akibat Iritasi

Keputihan juga dapat terjadi akibat iritasi, yang mungkin disebabkan oleh:

  • Penggunaan sabun pada organ intim.
  • Penggunaan pembilas atau pengharum vagina.
  • Teriritasi oleh pemakaian pakaian dalam yang tidak sesuai.

Patologis

Penyebab keputihan yang bersifat patologis meliputi:

  • Masuknya benda asing ke dalam vagina.
  • Infeksi vagina oleh jamur, virus, parasit, tumor, atau kanker pada alat kelamin.

Pemahaman tentang berbagai penyebab keputihan penting untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin perlu ditangani. Jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal atau menyakitkan, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Ciri-ciri Keputihan Normal dan Tidak Normal

Ciri Keputihan Normal

Keputihan normal memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Cairannya berwarna jernih (transparan), atau warnanya menyerupai susu (masih normal).
  • Tekstur cairannya tidak terlalu kental.
  • Tidak disertai rasa nyeri atau gatal.
  • Cairan tidak keluar secara berlebihan.

Keputihan yang normal biasanya terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, yakni sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi. Sebenarnya, cairan saat keputihan ini juga berfungsi sebagai pelindung vagina agar tetap lembab.

Ciri-ciri Keputihan Tidak Normal

Keputihan yang tidak normal (abnormal) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Cairan berwarna kuning kehijauan, cokelat.
  • Tekstur cairannya kental.
  • Ada keluhan nyeri dan rasa gatal.
  • Berbau busuk.
  • Cairannya keluar secara berlebihan.

Keputihan tidak normal dapat terjadi pada berbagai jenis infeksi alat kelamin, seperti infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, serta infeksi yang disebabkan oleh penyakit menular seksual.

Penting untuk memahami perbedaan antara keputihan normal dan tidak normal, karena keputihan abnormal bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan segera. Jika Anda mengalami gejala keputihan yang mencurigakan, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Cara Mengatasi Keputihan Abnormal

1. Menjaga Kebersihan Organ Kewanitaan

Salah satu cara alami mengatasi keputihan adalah dengan menjaga kebersihan area organ kewanitaan. Misalnya dengan membilas vagina sampai bersih setelah buang air kecil dan buang air besar, atau sebelum dan sesudah berhubungan intim. Cara membersihkan vagina yang tepat bisa dilakukan dengan membasuh area organ kewanitaan menggunakan air bersih hangat dari depan ke belakang. Kemudian, keringkan menggunakan handuk kering dengan cara menepuknya secara perlahan.

2. Hindari Menggunakan Produk Pembersih Area Kewanitaan

Sebenarnya, membersihkan area kewanitaan dengan air mengalir saja sudah cukup. Hindari penggunaan sabun pembersih, terutama vaginal douche (sabun yang mengandung wewangian) atau produk kewanitaan lainnya yang mengandung bahan antiseptik. Alih-alih mengobati keputihan, produk-produk tersebut justru bisa menyebabkan iritasi dan memperparah infeksi karena berpotensi merusak keseimbangan mikrobiota alami pada vagina.

3. Menggunakan Kompres Dingin

Keputihan yang terjadi karena infeksi terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti pembengkakan vagina, cairan atau lendir keputihan berbau dan berwarna, sensasi terbakar, dan rasa gatal pada vagina. Guna meredakan keluhan-keluhan tersebut, cobalah memanfaatkan kompres dingin untuk vagina dengan es atau waslap yang direndam di air dingin.

4. Menggunakan Kondom saat Berhubungan Intim

Ketika sedang mengalami keputihan abnormal, sebaiknya hindari berhubungan seksual terlebih dahulu. Upaya ini tidak hanya dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi tetapi juga untuk mempercepat pemulihan. Atau, apabila hendak melakukan hubungan seksual, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Pastikan bahwa aktivitas ini tidak menghambat proses pengobatan keputihan dan berisiko menularkan penyakit menular seksual. Sebaiknya juga gunakan kondom ketika berhubungan intim guna mencegah penyebaran penyakit infeksi menular seksual.

5. Ganti Celana Dalam secara Rutin

Meski terkesan sepele, berganti celana dalam secara rutin merupakan salah satu cara mengatasi keputihan abnormal yang efektif. Ganti celana dalam minimal satu kali sehari, namun jika cairan keputihan yang keluar cukup banyak, sebaiknya celana dalam lebih sering diganti. Kemudian, jika hendak melakukan aktivitas di luar rumah yang mengeluarkan banyak keringat, misalnya olahraga di luar ruangan, sebaiknya gunakan celana dalam yang bisa menyerap keringat dengan baik. Hal ini bertujuan untuk mencegah perkembang biakkan bakteri.

6. Hindari Mengenakan Celana/Rok yang Ketat

Ketika sedang mengalami keputihan, sebaiknya hindari penggunaan celana/rok yang ketat. Pasalnya, hal ini dapat memicu iritasi pada vagina dan membuat keringat terjebak pada lapisan kulit. Akibatnya, area vagina menjadi terlalu lembap sehingga bisa menghambat proses penyembuhan. Selain menjadi cara mengatasi keputihan, menggunakan celana/rok yang longgar juga bisa mencegah terjadinya keputihan.

7. Rutin Mengganti Tampon atau Pembalut

Rutin mengganti tampon atau pembalut menjadi untuk menjaga vagina kita tetap bersih. Hal tersebut termasuk cara untuk mengatasi keputihan agar terhindar dari jamur.

8. Memanfaatkan Bahan-Bahan Alami

Cara mengatasi keputihan juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami. Beberapa pilihan bahan alami untuk mengatasi keputihan adalah sebagai berikut:

  1. Plain Yoghurt:
    Plain yoghurt adalah produk olahan susu yang memiliki kandungan bakteri lactobacillus tinggi, sehingga bisa membantu menjaga keseimbangan mikrobiota di area kewanitaan. Bakteri tersebut bisa membantu proses pemulihan keputihan akibat infeksi jamur atau bakteri, serta membuat area kewanitaan terlindung dari kuman. Menggunakan plain yoghurt sebagai cara mengatasi keputihan bisa dilakukan dengan mengonsumsinya secara rutin setiap hari.
  2. Kunyit:
    Menggunakan kunyit adalah salah satu cara alami mengatasi keputihan yang bisa dicoba. Pasalnya, bumbu dapur ini mengandung kurkuminoid (kurkumin, bisdesmetoksikurkumin, dan desmetoksikumin), minyak atsiri, karbohidrat, pati, dan protein yang diyakini ampuh dalam mengatasi keputihan, rasa mulas akibat haid, dan memperbaiki siklus haid yang tidak teratur. Cara mengobati keputihan dengan kunyit bisa dilakukan dengan mencampurkan 1 sdt bubuk kunyit ke dalam segelas susu hangat. Kemudian, minum selagi hangat dan konsumsi secara rutin setidaknya satu kali sehari agar hasilnya optimal.
  3. Pisang:
    Ketika sedang mengalami keputihan, wanita disarankan untuk membatasi asupan gula. Pasalnya, gula berlebih dapat memicu timbulnya jamur penyebab keputihan. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan gula harian, cobalah mengonsumsi buah pisang. Pisang diketahui memiliki kandungan glukosa yang tinggi sehingga bisa menggantikan kebutuhan gula harian. Mengatasi keputihan bisa dilakukan dengan mengonsumsi dua buah pisang dalam sehari secara rutin atau membuat jus pisang dengan tambahan yoghurt.
  4. Minyak Pohon Teh:
    Minyak pohon teh adalah minyak esensial yang bisa digunakan untuk membantu membunuh jamur, bakteri, dan virus. Menggunakan suppositoria (obat padat) vagina pohon teh boleh digunakan sesekali. Jika kamu memiliki kulit sensitif, jangan banyak gunakan minyak pohon teh ini ya. Hentikan penggunaan apabila terjadi ketidaknyamanan.
  5. Mengkonsumsi Bawang Putih:
    Studi menunjukkan bahwa bawang putih dapat membunuh jamur Candida, yang dapat menjadi penyebab keputihan. Namun, penggunaan bawang putih harus dengan hati-hati, dan sebaiknya dimasukkan ke dalam makanan daripada diterapkan langsung ke vagina, karena bisa menyebabkan iritasi.

9. Mengenakan Pakaian Dalam Berbahan Katun

Saat sedang keputihan, ada baiknya kamu mengenakan pakaian dalam berbahan katun. Sifat bahan katun bisa membuat vagina kamu terasa lebih nyaman. Hindari juga pemakaian celana dalam yang terlalu ketat.

10. Berkonsultasi dengan Dokter

Beberapa cara alami mengatasi keputihan di atas bisa menjadi langkah perawatan mandiri di rumah, namun tentunya tidak dapat menyembuhkan keputihan sepenuhnya. Jadi, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter apabila keputihan tak kunjung sembuh atau berhenti. Sejumlah obat yang biasa diberikan oleh dokter sebagai cara mengatasi keputihan abnormal adalah sebagai berikut:

  • Obat antibiotik.
  • Obat antijamur.
  • Obat antiparasit.
  • Terapi hormon.
  • Pengobatan kanker (dilakukan jika keputihan dipicu oleh kanker vagina).

Cara Mencegah Keputihan

1. Pola Hidup Sehat

Cara efektif untuk mencegah keputihan adalah dengan menjalani pola hidup sehat. Ini termasuk:

  • Rutin berolahraga.
  • Memastikan istirahat yang cukup.
  • Menghindari rokok dan alkohol.
  • Mengelola stres dengan baik.

2. Menjaga Kebersihan

Kebersihan area sekitar organ kewanitaan merupakan langkah penting untuk mencegah keputihan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Membersihkan atau membasuh alat kelamin setiap kali buang air.
  • Menghindari penggunaan perlengkapan mandi bersama-sama dengan orang lain.
  • Mengelap dudukan kloset di toilet umum sebelum menggunakannya.

3. Hindari Promiskuitas

Promiskuitas, atau seringnya berhubungan seksual dengan berbagai pasangan, dapat meningkatkan risiko infeksi dan keputihan. Oleh karena itu, hindari perilaku seksual yang tidak aman untuk mencegah kemungkinan penularan penyakit seksual.

4. Hindari Menggunakan Celana Ketat

Menggunakan celana yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi dan menghambat sirkulasi udara di area kewanitaan, yang dapat memicu keputihan. Pilihlah celana yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat dan hindari penggunaan yang terlalu ketat. Selain itu, rutin mengganti pembalut atau pantyliner juga penting untuk mencegah penumpukan bakteri.

5. Memperhatikan Penggunaan Produk Kewanitaan

Penggunaan produk pembersih vagina sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan, karena dapat mengganggu keseimbangan flora normal vagina. Jika ingin menggunakan produk semacam itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Selain itu, hindari penggunaan bedak talcum, sabun, atau pewangi pada daerah vagina lainnya, karena hal-hal tersebut dapat menyebabkan iritasi dan mengganggu keseimbangan lingkungan vagina.

Menerapkan langkah-langkah di atas dapat membantu mencegah keputihan yang tidak normal dan menjaga kesehatan organ kewanitaan.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Kondisi keputihan tidak boleh dianggap remeh, karena setiap wanita memiliki perbedaan dalam siklus keputihan mereka. Apabila saat mengalami keputihan, Anda mengalami ciri-ciri kondisi keputihan yang tidak normal, segera bicarakan kondisi tersebut dengan dokter.

Kesimpulan

Keputihan adalah kondisi alami pada wanita yang melibatkan keluarnya cairan dari vagina. Sementara keputihan normal adalah hal yang biasa terjadi, penting untuk memahami perbedaan antara keputihan normal dan tidak normal. Keputihan abnormal dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani.

Untuk mencegah keputihan yang tidak normal, penting menjalani pola hidup sehat, menjaga kebersihan organ kewanitaan, menghindari promiskuitas, memilih pakaian yang nyaman, dan memperhatikan penggunaan produk kewanitaan.

Jika Anda mengalami keputihan yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter. Penting untuk memahami perubahan dalam keputihan Anda dan mengetahui kapan perlu mencari bantuan medis. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, masalah keputihan dapat diatasi dan kesehatan kewanitaan dapat dipertahankan.

Pertanyaan Umum

Q: Apa yang harus saya minum supaya keputihan hilang?
A: Minum air putih yang cukup dan menjaga pola hidup sehat dapat membantu mengatasi keputihan. Namun, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih spesifik.

Q: Bagaimana cara menghilangkan keputihan dengan cepat?
A: Cara menghilangkan keputihan dengan cepat dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Q: Apa obat alami yang dapat menghilangkan keputihan?
A: Beberapa obat alami yang dapat membantu mengatasi keputihan termasuk plain yoghurt, kunyit, dan lainnya. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba pengobatan apa pun.

Q: Apa penyebab keputihan?
A: Keputihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormonal, infeksi, dan iritasi. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya untuk penanganan yang tepat.

Q: Apa obat keputihan yang paling bagus?
A: Obat yang paling baik untuk keputihan akan bergantung pada penyebabnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat yang sesuai.

Q: Apa tanda-tanda keputihan yang keluar banyak?
A: Keputihan yang keluar banyak biasanya ditandai oleh peningkatan jumlah cairan yang keluar dari vagina, warna yang tidak normal, atau adanya bau yang tidak biasa.

Q: Kenapa keputihan tak kunjung berhenti?
A: Keputihan yang tak kunjung berhenti bisa disebabkan oleh infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Q: Apa penyebab keputihan tak kunjung sembuh?
A: Penyebab keputihan yang tak kunjung sembuh bisa beragam, termasuk infeksi yang tidak diobati atau masalah kesehatan lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

10 Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami dan Aman