Cerpen Tema Tentang Pendidikan dan Moral di Sekolah Terbaru

Shobatasmo.com – Carpen atau cerita pendek atau singkat tentunya sangat banyak penggemarnya baik itu dari anak-anak sampai orang dewasa bagi sebagian orang sangat menyukai carpen. Carpen biasanya identik dengan cerita pendek padat dan jelas ya namanya juga carpen. Banyak orang membuat berbagai macam carpen seperti tentang carpen pendidikan, carpen moral, carpen lucu, carpen percintaan dan masih banyak lagi carpen lainya.
Biasanya di sekolah sekolah tentunya anak anak sangat membutuhkan bimbingan sosial baik itu secara resmi atau melalui apa yang di lakukan di sekolah, mengamati dan juga mendengar sangatlah penting. Nah Carpen ini adalah salah satu media atau metode mengajar secara praktis tentang moral yang baik untuk diajarkan kepada anak anak. Saat ini anak anak sekolah baik sd sampai sma biasanya di latih untuk membuat carpen.
cerpen pendidikan moral di sekolah
Menggunakan metode ini sangat positif di kalangan pelajar. Mengingat pergaulan yang jaman sekarang semakin rusak alangkah baiknya kita membuat kegiatan membuat carpen agar waktu kita menjadi bermanfaat dan positif tentunya, dengan membaca carpen atau menulis carpen akan mendidik dan berguna untuk pala pelajar dalam mengisi waktu luang.
Nah jika kamu misalkan kebingungan untuk membuat carpen tentang pendidikan kamu bisa mencontoh atau menulis carpen pendidikan berikut untuk kamu tulis dan tentunya carpen ini sangan populer dan di sukai oleh semua kalangan. Oke langsung saja simak didd bawh ini.

Cerpen Tema Tentang Pendidikan dan Moral di Sekolah Terbaru

Cerpen Pendidikan Matematika Kronis

Senyap dan sunyi ini begitu merongrong di tiap sudut kelasku. Mereka terdiam seribu kata penuh makna. Hiruk pikuk yang ramai dengan adanya celotehan masa putih abu-abu itu seakan- akan senyap dalam jangka waktu enam puluh menit saja. Otak teman-temanku begitu tertekan dengan keras, berfikir sekuat-kuatnya dan berjuang semampunya dalam jangka waktu hanya enam puluh menit saja. Inilah yang sedang dirasakan oleh teman-teman seperjuanganku. Menghadapi ulangan matematika yang sangat mengerikan. Aku binggung tak alang sungguh kepalang, teman-temanku ini hanya berfikir dangkal. Matematika adalah pelajaran yang tidak begitu di segani atau disukai teman kelasku.
Tapi hal itu tidak denganku, aku lebih menyukai pelajaran matematika daripada pelajaran dari seni tari, seperti halnya contoh kawan sekelasku. Namanya rina, dia teman sebangku ku. Dia paling anti dan tidak mengingkan adanya  matematika, setiap ulangan matematika tak pernah dia tidak mengeluh, dan selalu saja seperti itu. “ Aku tidak bisa matematika. aku benci matematika.” Ucapnya dengan wajah yang begitu memelas. Mungkin saja dia tidak suka dengan ilmu pasti, tapi kenapa dia masuk jurusan IPA yang notabennya setiap hari tidak akan luput dengan yang namanya hitungan. Setiap hari pasti ada tiga mata pelajaran menghitung dari matematika, fisika dan juga kimia.
Teman-teman sekelasku pusing saat itu juga dibuat soal hitungan yang harus segera di selesaikan namun tidak ingin mendapatkan nilai dibawah 75. Oh sahabatku, cobalah kalian sedikit bersimpatik terhadap matematika, padahal ilmu itu tidak terlalu susah kok. Hanya saja ada satu kunci untuk mampu menyelesaikannya kawan. Pertama sukailah guru matematika mu terlebih dahulu. Kedua , musnahkan adanya prinsip-prinsip hidupmu dengan mengandalkan faktor kebetulan. Ketiga bukalah buku matematika mu itu  setiap harinya walau hanya sepuluh sampai dua pulih menit saja. Karena setidaknya pahami maksudnya saja. Keempat, jangan takut untuk mencoba. Tragis memang melihat pusing melanda kepala teman-temanku.

Cerpen Pendidikan Sebuah Cake

Manusia dalam sebuah cake adalah diumpamakan seperti telur  yang bisa dikocok supaya mengembang, kemudian diaduk lalu dicampur tepung, setelah itu ditambah margarine yang sebelumnya  telah dipanaskan. Menggeliat diantara hujan kegelisahan dan kepanasan ketika disudutkan pada banyak pihak. Seraya diaduk terus sampai kelihatan mantap kemudian sedikit demi sedikit diberi tambahan gula supaya air mata yang telah tumpah tidak terlalu membuat kue berasa asin tapi malah menimbulkan kesan yang gurih karena perpaduan antara gula dan garam.
Setelah semua bahan  dirasa sudah cukup, cake dimasukkan kedalam sebuah oven dalam waktu kurang lebih 30 sampai 45 menit supaya semua bagian cake masak secara merata. Apabila tidak merata, apa salahnya untuk kembali memutar cooking time selama yang di butuhkan, jika masih belum masak juga, maka buang saja. Seperti halnya cobaan manusia yang tiada habisnya, takkan berhenti sampai matang, bahkan setelah matang harus dapat terasa memuaskan lidah sebelum akhirnya ia dimakan habis atau mungkin teronggok di balik sebuah keranjang sampah, lalu dimakan oleh pengemis jalanan yang tak mandi selama 3 hari 3 malam, sambil berguman “baru hari ini saya makan enak”.
Cake hanya lah sebuah hasil dari kocokan telur kemudian mengembang dan diberi tepung lalu margarine dengan harapan akan kuat namun lembut. Tak lupa juga ditaburi gula suapaya merasakan senang dan juga pahit. Kemudian dibakar dalam kadar panas yang seimbang. Cake adalah campuran, dari sebuah semangat, kerja keras, cinta, tekad dan doa serta harapan si pembuat cake agar menjadi cake yang sedap saat dimulut, indah bentuk danmenawan dalam hidangan. Cake dijalan itu bukan cake yang diharapkanoleh  sang pembuat. Hanya teronggok jelek dijalan, terinjak dan akhirnya ditinggalkan. Namun, cake masih punya satu harapan. Si Pembuat cake masih mengharap cake untuk kembali padaNya, karena Pembuat Cake tahu dan mampu melakukan segalanya, bahkan mengembalikan kemulian sebuah cake yang telah rusak karena sejatinya si Pembuat cake adalah Sang Koki jagat raya.
 

Cerpen Pendidikan Bintang

Dia duduk di samping sebuah jendela, di bawah terpaan sinar lampu yang temaram. Mencoba memandang langit yang mulai gelap, hanya ada sedikit rembulan yang memantulkan sebagian dari cahaya matahari itu. Tak ada sedikit pun bintang yang terlihat. Semua bersembunyi dibalik awan, barangkali mereka malu untuk kulihat. Katanya dalam hati sambil tersenyum. Angin malam terasa berhembus sepoi-sepoi, seolah -olah menghembuskan udara pada wajahnya yang begitu lembut. Awan terlihat bergerak secara perlahan, memberikan seni indah tersendiri di kegelapan malam. Ahh, ternyata ada satu bintang  cantik bersembunyi di balik awan, senyumnya tersungging di balik bibirnya yang mungil nan manis. Ya Rabb, setitik cahaya pun bisa memberikan keindahan yang amat luar biasa diantara luasnya langit yang gelap pada malam hari. Seandainya  saja ketika membuka jendela, ku memandang langit dan tak menemukan bintang sama sekali kemudian tak mencoba menatap awan tapi menutup jendela kembali, aku tak akan menemukan bintang cantik yang tersembunyi di balik awan.
Seperti setitik bintang di tengah gelapnya malam, terkadang kita tak menyadari adanya cahaya kecil dalam malam yang gelap itu, yang sejatinya kita berinama “bintang”. Betapa memukaunya cahaya itu walaupun tak bisa menerangi semua malam. Namun, lain halnya saat kita melihat ada setitik noda di atas kain berwarna putih yang membentang. Kita akan justru terfokus pada noda hitam yang kecil tersebut, dan seolah lupa akan betapa bersihnya kain itu apabila terlepas dari setitik noda yang ada, yang mungkin dapat hilang hanya dengan sedikit sabun detergent pemutih. Itulah hidup, terkadang kita lupa untuk memandang segala sesuatu dari sisi lain yang kita miliki.
Carpen di atas adalah contoh carpen yang sangat bagus untuk kamu coba tiru sebagai tugas sekolah. Jadi jangan sungkan untuk kamu mencoba beberapa contoh diatas jangan lupa share juga ke media sosial atau ke teman teman kamu tentang carpen di atas. Carpen di atas hanya contoh kamu bisa membuatnnya lebih baik dari itu jadi apa salahnya mencoba referensi di atas selamat mencoba