Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar, Mahasiswa Harus Tahu!
Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar, Mahasiswa Harus Tahu!

Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar, Mahasiswa Harus Tahu!

Pada artikel ini, kita akan menjelaskan cara membuat jurnal dengan langkah-langkah yang mudah dipahami. Jurnal adalah alat yang penting dalam dunia penelitian dan pembelajaran, yang membantu kita untuk mencatat dan mengorganisasi informasi serta pemikiran kita. Dalam pembahasan ini, kita akan membahas langkah-langkah dalam membuat jurnal dengan baik dan benar.

Dalam proses membuat jurnal, penting untuk memahami tujuan dan manfaat dari membuat jurnal itu sendiri. Selain itu, kita juga akan membahas bagaimana mengatur jurnal dengan baik, membuat entri harian, dan menambahkan catatan penting. Semua langkah-langkah ini akan membantu kita menjadi lebih terorganisir dalam mencatat informasi, pemikiran, dan pengalaman kita sehari-hari. Mari kita mulai dengan langkah pertama

Cara Membuat Jurnal Dengan Susunan Yang Benar

Dalam membuat sebuah jurnal, pengaturan dan susunan yang benar sangat penting. Jurnal yang baik dan benar akan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disajikan. Di bawah ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah dalam membuat jurnal dengan susunan yang tepat:

1. Judul

Langkah pertama dalam membuat jurnal adalah menentukan judul yang relevan dan deskriptif. Judul jurnal harus mencerminkan isi dari penelitian yang akan disajikan.

2. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan singkat dari seluruh jurnal. Abstrak harus mencakup tujuan penelitian, metode penelitian, hasil utama, dan kesimpulan. Abstrak ini membantu pembaca untuk mendapatkan gambaran cepat tentang apa yang akan dibahas dalam jurnal.

3. Pendahuluan

Bagian pendahuluan menjelaskan latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, dan relevansi penelitian tersebut. Pendahuluan harus memberikan pemahaman yang baik tentang mengapa penelitian ini dilakukan.

4. Bahan dan Metode

Dalam bagian ini, penulis menjelaskan bahan yang digunakan dalam penelitian dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data. Metode penelitian harus diuraikan dengan jelas sehingga penelitian dapat direplikasi oleh orang lain.

5. Hasil

Bagian hasil berisi presentasi data dan temuan utama dari penelitian. Data harus disajikan dengan baik, seperti dalam bentuk tabel atau grafik, untuk memudahkan pemahaman.

6. Pembahasan

Pada bagian pembahasan, penulis mengevaluasi hasil penelitian dan menjelaskan maknanya. Penulis juga dapat membandingkan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya.

7. Kesimpulan

Bagian kesimpulan merangkum temuan utama penelitian dan menyajikan implikasi dari hasil tersebut. Kesimpulan juga harus mencerminkan tujuan penelitian yang awalnya ditetapkan.

8. Daftar Pustaka

Terakhir, daftar pustaka berisi referensi atau sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian. Pastikan untuk mengikuti format penulisan yang sesuai, seperti APA atau MLA.

Bagian-bagian dalam Membuat Jurnal

1. Judul

Dalam membuat sebuah jurnal, yang pertama adalah judul. Judul merupakan nama yang digunakan untuk buku atau bab dalam buku yang harus mampu mencerminkan isi atau tujuan jurnal tersebut. Dengan judul yang tepat, pembaca dapat memahami esensi jurnal tanpa perlu membacanya secara keseluruhan. Contohnya, jika Anda membuat jurnal dengan judul “Laporan Lab Fisika,” judul tersebut mungkin kurang efektif karena tidak menggambarkan isi jurnal secara detail. Sebaiknya pilihlah judul yang jelas, seperti “Pengaruh Gaya Sentrifugal Terhadap Angin,” yang akan memudahkan pembaca memahami topik jurnal.

2. Abstrak

Langkah berikutnya adalah abstrak. Abstrak berbeda dengan ringkasan. Abstrak adalah ringkasan singkat dari seluruh jurnal yang merangkum metode, tujuan, hasil, dan kesimpulan dalam sekitar 250 kata. Abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa referensi ke jurnal utama, tidak menggunakan kutipan atau singkatan, dan tidak memiliki catatan kaki. Abstrak biasanya ditulis setelah selesai menulis jurnal utama, dan cara mudah untuk membuatnya adalah dengan merujuk poin penting dari setiap bagian jurnal.

3. Pendahuluan

Setelah abstrak, kita masuk ke bagian pendahuluan. Pendahuluan menjelaskan konteks dari penelitian yang dilakukan, memberikan informasi kepada pembaca tentang tujuan spesifik dalam kerangka teoritis yang lebih luas. Ini mencakup latar belakang masalah, ringkasan penelitian terkait yang telah dilakukan, dan bagaimana penelitian tersebut berkontribusi dalam memahami atau memperluas pengetahuan dalam bidang yang lebih umum. Catatan penting, semua informasi latar belakang yang diperoleh dari sumber lain harus dikutip.

4. Bahan dan Metode

Langkah berikutnya adalah menjelaskan bahan dan metode yang digunakan dalam penelitian. Bagian ini menjelaskan dengan jelas dan rinci proses percobaan yang telah dilakukan. Jika percobaan dilakukan di lapangan, Anda harus menggambarkan lokasi, penelitian, dan pekerjaan yang terlibat. Pastikan penjelasan detailnya memadai agar pembaca dapat memahami teknik dasar dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian yang serupa.

5. Hasil

Pada bagian hasil, penulis menyajikan data dalam bentuk tabel, teks, atau gambar dengan singkat. Hanya hasil yang disajikan di sini, tanpa interpretasi data atau kesimpulan. Data yang telah dikumpulkan harus disertai dengan teks naratif dan disajikan dengan cara yang mudah dimengerti.

6. Pembahasan

Dari data yang dikumpulkan, analisis data dan interpretasinya dilakukan dalam bagian pembahasan. Penulis dapat menafsirkan hubungan antara variabel yang penting dan menggambarkan korelasi antara variabel tersebut. Penjelasan harus berfokus pada hipotesis atau hasil yang konsisten atau berbeda dari penelitian terkait. Ingatlah bahwa tidak semua percobaan harus mengarah pada hasil yang signifikan; jika ada hasil negatif, ini juga harus dijelaskan, karena dapat mengungkap temuan penting untuk penelitian berikutnya.

7. Kesimpulan

Bagian ini berisi kesimpulan dari seluruh percobaan yang telah dilakukan. Kesimpulan merujuk kembali pada pernyataan dalam pendahuluan dan merangkum semua data yang telah disajikan.

8. Daftar Pustaka

Tahap terakhir dalam membuat jurnal adalah mencantumkan daftar pustaka di halaman terakhir. Daftar pustaka berisi referensi atau sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penulisan jurnal. Pastikan untuk mengikuti format penulisan yang benar.

Cara Membuat Jurnal

1. Tulis Pernyataan Visi

Pertama-tama, tulislah pernyataan visi jurnal Anda. Pernyataan visi ini harus mampu mengartikulasikan pesan utama jurnal dalam satu kalimat, yang akan menjadi tema utama yang diulang-ulang dalam seluruh tulisan. Jika Anda tidak dapat merumuskan temuan atau pencapaian kunci dalam satu kalimat, maka Anda mungkin belum siap untuk menulis jurnal. Pernyataan visi ini akan memandu keputusan penting Anda dalam memilih penerbit jurnal. Setiap penerbit jurnal memiliki gaya dan urutan bagian yang berbeda. Setelah Anda memilih penerbit jurnal, langkah berikutnya adalah memeriksa situs web mereka untuk persyaratan terkait format, batas panjang, dan gambar.

2. Jangan Mulai dari Awal

Meskipun logis untuk memulai sebuah jurnal dengan abstrak atau setidaknya pendahuluan, sebaiknya jangan. Seringkali, Anda akan akhirnya menceritakan cerita yang berbeda dari yang awalnya ada dalam pikiran Anda. Jika Anda memulai dengan pendahuluan, ketika semuanya selesai, Anda mungkin perlu menulis ulang kedua bagian tersebut.

3. Siapkan Gambar dan Tabel

Ingatlah bahwa “satu gambar bernilai seribu kata”. Oleh karena itu, ilustrasi, seperti gambar dan tabel, merupakan cara yang sangat efisien untuk menyajikan hasil penelitian Anda. Data Anda adalah inti dari jurnal ini, sehingga ilustrasi ini sangat penting! Umumnya, tabel akan menampilkan hasil eksperimen sebenarnya, sementara angka digunakan untuk membandingkan hasil eksperimen dengan penelitian sebelumnya.

4. Tulis Bagian Metode

Dari semua bagian dalam jurnal, bagian metode adalah yang paling mudah dan paling penting untuk ditulis secara akurat. Hasil apa pun yang ada dalam jurnal Anda harus dapat direplikasi berdasarkan bagian metode. Jadi, jika Anda mengembangkan metode eksperimental yang baru, tuliskan dengan sangat detail. Jika Anda mengacu pada penelitian sebelumnya, Anda tidak perlu mengulangi semuanya secara detail, tetapi gunakan sebagai referensi. Salah satu kesalahan umum dalam menulis bagian metode adalah mencampurkannya dengan hasil. Bagian metode hanya berisi catatan tentang apa yang akan Anda lakukan dalam penelitian Anda.

5. Tulis Bagian Hasil dan Pembahasan

Dalam beberapa jurnal, hasil dan pembahasan merupakan bagian terpisah. Namun, tren terbaru adalah menggabungkan kedua bagian ini. Bagian ini akan membentuk sebagian besar jurnal Anda dengan membuat storyboard angka-angka. Cara terbaik untuk memulai bagian ini adalah dengan menulis beberapa paragraf. Paragraf awal harus menjelaskan hasil yang didukung oleh interpretasi. Selanjutnya, sambungkan hasil dengan hipotesis (interpretasi mulai muncul) dan hubungkan hasil dengan bidang penelitian (ini adalah pendapat Anda). Jika memungkinkan, hasil harus disajikan secara kuantitatif dan spesifik, terutama saat membandingkan dengan penelitian sebelumnya. Selain itu, setiap kesalahan dalam penelitian harus dihitung, dan batas kesalahan harus disertakan bersama dengan analisis ulang. Anda dapat menggunakan bagian ini untuk membantu pembaca memahami bagaimana penelitian Anda cocok dalam konteks penelitian lain yang sedang berlangsung dan menjelaskan bagaimana penelitian Anda dapat berkontribusi pada pengetahuan.

6. Tulis Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, rangkum semua yang telah Anda tulis. Tekankan temuan paling penting dari studi Anda dan jelaskan mengapa itu penting. Nyatakan apa yang Anda pelajari dan akhiri dengan pesan terpenting yang ingin pembaca ambil dari jurnal Anda. Dari kesimpulan ini, pembaca harus dapat memahami inti dari seluruh penelitian Anda, termasuk hasil dan manfaatnya.

7. Tulis Pendahuluan

Pendahuluan menetapkan panggung untuk artikel Anda. Ini adalah tempat Anda mendefinisikan masalah dalam konteks bidang yang lebih luas. Pendahuluan juga membahas penelitian sebelumnya untuk memotivasi penelitian Anda dan menyajikan hipotesis Anda. Banyak referensi akan ditempatkan di bagian ini.

8. Merakit Referensi

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis adalah memilih referensi yang relevan. Ada banyak situs jurnal atau penelitian gratis yang dapat Anda gunakan sesuai dengan topik penelitian Anda. Pengelola referensi yang sama akan memudahkan pengeditan.

9. Tulis Abstrak

Abstrak adalah ringkasan singkat dari jurnal Anda yang sangat penting. Biasanya terdiri dari 150–300 kata atau sekitar 10–20 kalimat. Ini harus menggambarkan pentingnya penelitian Anda, masalah yang Anda tangani, bagaimana penelitian Anda memecahkan masalah tersebut, dan potensi dampaknya. Abstrak juga harus mencakup metrik kuantitatif utama. Ingatlah bahwa abstrak ini akan digunakan dalam mesin pencari.

10. Judul Datang Terakhir

Judul jurnal Anda harus mencerminkan esensi penelitian Anda. Pastikan untuk mencakup kata kunci yang relevan agar jurnal Anda dapat ditemukan oleh pembaca yang tertarik dengan topik Anda. Judul adalah bagian yang dibaca pertama oleh banyak orang, sehingga sangat penting untuk menarik perhatian mereka.

8 Unsur yang Wajib Dicantumkan dalam Membuat Jurnal

1. Informasi yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Cara membuat jurnal yang layak dijadikan sumber referensi harus memastikan bahwa informasi yang terkandung dalam jurnal tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini mencakup judul dan bahasa isi yang harus singkat, tepat, bermakna, dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan harus jelas, dan penulisan isi harus mengedepankan pemahaman dalam bidang ilmu yang dikuasai oleh peneliti. Selain itu, jurnal setidaknya harus memiliki ISSN (International Standard Serial Number). ISSN versi cetak memiliki kode p-ISSN, sedangkan jurnal elektronik memiliki kode e-ISSN. Untuk jurnal berbentuk elektronik, e-ISSN dapat diperoleh dengan mendaftarkan jurnal ke portal khusus.

2. Kelembagaan Penerbit

Kelembagaan yang menerbitkan jurnal harus jelas dan berperan sebagai badan hukum. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan kontinuitas hukum dan pendanaan jurnal. Bentuk lembaga penerbit dapat bervariasi, termasuk lembaga penelitian dan pengembangan, organisasi profesi, perguruan tinggi, atau institusi lainnya.

3. Manajemen Pengelolaan dan Penyuntingan yang Berkualitas

Kriteria penilaian dalam manajemen dan substansi jurnal harus mengikuti pedoman dari mitra bestari (peer review). Ini mencakup kualifikasi anggota mitra bestari, kualitas penyuntingan, dan pemahaman terhadap petunjuk penulis. Manajemen dan format pengelolaan jurnal juga harus memenuhi standar yang ditetapkan.

4. Substansi Tulisan

Substansi tulisan dalam jurnal dinilai berdasarkan cakupan keilmuan, keoriginalan karya, kontribusi terhadap pemahaman, sumbangan penelitian terhadap masyarakat, kekinian sumber referensi, dampak ilmiah, analisis-sintetis, dan kesimpulan. Cakupan keilmuan mencakup spesialisasi, cabang ilmu, superspesialisasi, disiplin ilmu, dan bunga rampai. Aspirasi yang diukur dapat meliputi geografis dan asal negara.

5. Gaya Penulisan

Gaya penulisan mencakup pencantuman nama penulis, afiliasi penulis, penulisan abstrak, dan keefektifan judul. Penilaian gaya penulisan juga mencakup sistematika penulisan bab. Jika jurnal terstruktur dan sistematis, maka itu dianggap baik.

6. Penulisan yang Rapi

Tampilan jurnal harus rapi dan memperhatikan detail seperti margin, ukuran font, format, dan jarak antar kalimat. Tampilan yang rapi meningkatkan keterbacaan jurnal.

7. Keberkalaan

Jurnal dianggap memenuhi keberkalaan jika sesuai dengan jadwal penerbitan, memiliki laman dan penomoran yang tepat. Selain itu, jurnal harus diindeks secara internasional dan memantau jumlah kunjungan unik pembaca.

8. Penyebarluasan

Jurnal dianggap layak disebarluaskan jika memenuhi tiga kriteria: kelengkapan identitas artikel dan pengindeksan secara internasional, jumlah kunjungan unik pembaca yang signifikan, dan reputasi yang baik di komunitas ilmiah.

Penutup

Dalam penutup ini, kita mencapai akhir dari panduan tentang cara membuat jurnal dengan susunan yang benar. Membuat jurnal adalah suatu proses yang memerlukan perencanaan, penelitian, dan kerja keras. Dengan mengikuti langkah-langkah dan unsur-unsur yang telah dibahas sebelumnya, diharapkan Anda dapat menghasilkan jurnal yang berkualitas dan dapat dijadikan sumber referensi yang bermanfaat.

Penting untuk selalu mengedepankan integritas, keakuratan, dan kejelasan dalam setiap aspek penulisan jurnal. Jangan lupa untuk merawat jurnal Anda dengan baik setelah diterbitkan, termasuk menjaganya agar tetap terbarui dan relevan.

Terakhir, jurnal yang Anda hasilkan adalah kontribusi berharga bagi pengetahuan dan ilmu penelitian. Semoga panduan ini membantu Anda dalam perjalanan Anda untuk membuat jurnal yang bermutu dan berdampak positif.

 

Q: Apa langkah-langkah dalam membuat jurnal?
A: Langkah-langkah dalam membuat jurnal meliputi perencanaan, penelitian, penulisan, penyuntingan, dan penerbitan.

 

Q: Apa saja susunan jurnal yang benar?
A: Susunan jurnal yang benar biasanya terdiri dari judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.

 

Q: Jurnal yang baik seharusnya memuat apa saja?
A: Jurnal yang baik seharusnya memuat informasi yang akurat, metodologi penelitian yang jelas, hasil yang relevan, analisis yang tepat, dan kesimpulan yang mendukung temuan.

 

Q: Apa yang harus dimasukkan dalam bagian pendahuluan di dalam jurnal?
A: Bagian pendahuluan dalam jurnal seharusnya mencakup latar belakang masalah, tujuan penelitian, serta konteks teoritis yang mendukung penelitian.

 

Q: Berapa jumlah halaman yang biasanya ada dalam sebuah jurnal?
A: Jumlah halaman dalam sebuah jurnal dapat bervariasi, tetapi biasanya berkisar antara beberapa halaman hingga beberapa puluh halaman, tergantung pada kompleksitas penelitian.

 

Q: Apa yang dimaksud dengan jurnal dan bisa berikan contohnya?
A: Jurnal adalah dokumen ilmiah yang berisi hasil penelitian atau studi yang diterbitkan secara periodik. Contoh jurnal dapat berupa “Journal of Applied Psychology” atau “Nature.”

 

Q: Apa langkah pertama dalam membuat jurnal?
A: Langkah pertama dalam membuat jurnal adalah merencanakan penelitian dan merumuskan pernyataan visi atau tujuan penelitian.

 

Q: Bagaimana gambaran umum sebuah jurnal?
A: Sebuah jurnal umumnya terdiri dari bagian-bagian seperti judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, serta daftar pustaka yang merujuk pada sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian.

Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar, Mahasiswa Harus Tahu!