Cara Memainkan Alat Musik Angklung, Ternyata Sangat Mudah!
Cara Memainkan Alat Musik Angklung, Ternyata Sangat Mudah!

Cara Memainkan Alat Musik Angklung, Ternyata Sangat Mudah!

Angklung adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya. Alat musik yang terbuat dari bambu ini memiliki suara yang unik dan indah, dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam cara memainkan angklung, sebuah keahlian yang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang instrumen ini.

Angklung telah menjadi salah satu simbol budaya Indonesia yang paling diakui di seluruh dunia. Melalui panduan ini, Anda akan belajar cara memainkan angklung dengan baik dan benar, mulai dari dasar hingga teknik yang lebih canggih. Mari kita mulai perjalanan kita untuk mengungkap keindahan musik angklung Indonesia.

Sejarah Angklung

Dikutip dari jurnal Petabudaya Belajar Kemdikbud, Selasa (21/3/2023), angklung adalah alat musik yang terbuat dari susunan beberapa batang bambu. Dalam sejarah Kerajaan Sunda (abad 12-16), angklung dimainkan untuk memuja Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Sri (dewi padi). Sedangkan dalam Kidung Sunda diceritakan bahwa angklung dipakai untuk menyemangati mereka saat peperangan.

Dr. Groneman mengatakan, angklung sudah ada di Nusantara sebelum zaman Hindu. Alat ini diciptakan menyerupai alat musik calung dengan bambu yang berbeda ukuran sesuai tinggi rendanya nada.

Versi lain mengatakan angklung ditemukan pada abad ke 7 di wilayah Jawab Barat oleh seorang petani yang sedang main di kebunnya. Ketika mendengar bambu bergerak karena tiupan angin, si petani mencoba untuk menciptakan suara serupa dengan bambu yang berbeda ukuran.

Angklung pun mulai dikenal pada abad-19 lewat tangan seorang seniman. Ia menggunakan alat musik ini untuk pertunjukkan teater dan wayang.

Seiring berjalannya waktu, angklung akhirnya dikenal oleh dunia. Sebuah kelompok seniman Indonesia yang dipimpin oleh Daeng Soetigna membawa angklung ke luar negeri dan tampil di Paris pada tahun 1938. Pada saat itu, Indonesia masih dijajah oleh Belanda.

Jenis Angklung

Ada empat jenis angklung yang perlu Anda ketahui, yaitu Angklung DogDog Lojor, Angklung Kanekes, Angklung Gubrag, dan Angklung Padaeng. Berikut penjelasannya:

Angklung DogDog Lojor

Angklung ini dapat ditemukan di sekitar Gunung Halimun, Jawa Barat, yang digunakan oleh masyarakat Kesepuhan Pancer atau kesatuan adat Banten Kidul. Mereka menggunakan angklung untuk mengiringi ritual bercocok tanam pada tradisi Dogdog Lojor.

Semenjak agama Islam masuk ke wilayah tersebut, kesenian Dogdog Lojor juga digunakan untuk mengiringi perkawinan dan khitanan. Dibutuhkan enam instrumen dalam kesenian tersebut, yaitu 2 buah dogdog lojor dan 4 buah angklung besar yang terdiri dari angklung gonggong, kingking, panembal, dan inlock.

Angklung Kanekes

Angklung Kanekes bisa ditemukan di daerah Banten. Alat musik ini dimainkan oleh masyarakat Kanekes, Baduy untuk mengiringi ritus bercocok tanam. Meskipun angklung yang mereka miliki kuno, namun masyarakat Baduy tetap melestarikannya saat menanam padi di ladang seperti yang dicontohkan oleh para leluhur.

Sayangnya, tidak semua orang Baduy bisa membuat angklung. Hanya mereka yang menjadi keturunan pembuat angklung yang berhak menciptakan alat musik tersebut. Nama-nama angklung di Kanekes mencakup Indung, Ringkung, Dongdong, Gunjing, Engklok, Indung leutik, Torolok, dan Roel.

Angklung Gubrag

Angklung gubrag adalah alat musik tertua yang digunakan untuk menghormati dewi padi. Angklung ini terdapat di kampung Cipinang, Cigudang, Bogor, Jawa Barat. Saat kampung Cipinang berada pada musim paceklik, keberadaan angklung gubrag mulai muncul. Angklung ini digunakan untuk ritual meminta air kepada Dewi Sri (dewi padi) yang enggan menurunkan hujan.

Hingga saat ini, angklung gubrag masih digunakan dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan) ke leuit (lumbung).

Angklung Padaeng

Angklung padaeng dipopulerkan oleh Bapak Angklung Diatonis Kromatis, Daeng Soetigna pada tahun 1938. Angklung ini merupakan bentuk inovasi yang dilakukan oleh Daeng dengan menggunakan komponen dasar teori musik dunia Barat.

Secara khusus, angklung padaeng dibagi menjadi dua kelompok yaitu angklung melodi dan angklung akompanimen. Setelah inovasi tersebut, muncullah angklung-angklung lainnya yang terus berkembang seperti Angklung Sarinande, Arumba, Angklung Toel, dan Angklung Sri Murni.

Cara Pegang Angklung

Sebelum memainkan angklung, penting untuk mengetahui cara memegangnya terlebih dahulu. Melansir buku “Jurus Kilat Main Angklung” oleh Ajimufti Azhari dan Asri Andarini, ketepatan cara memegang angklung dapat memberikan kenyamanan dan menghasilkan bunyi yang benar.

Angklung dipegang tepat di tengah-tengah, yakni pada simpul pertemuan dua tiang angklung vertikal dan horisontal. Telapak tangan yang digunakan untuk menggenggam boleh menghadap ke atas maupun ke bawah. Pastikan jarak angklung yang dipegang dengan tubuh cukup jauh sehingga dapat digetarkan dengan baik.

Pemain angklung solo menggunakan kedua tangannya untuk memainkan angklung sehingga alat musik tersebut akan digantung pada rak sesuai urutan nada dari kiri ke kanan.

Jika satu pemain memegang dua angklung atau lebih, alat musik tersebut akan digantungkan di jari tangan. Angklung terbesar diletakkan di belakang angklung yang lebih kecil. Bahkan, angklung yang lebih besar lagi dapat digantung di lengan.

Pada permainan tim, para pengguna tangan kanan akan memegang angklung menggunakan tangan kiri dengan letak tabung besar berada di kanan. Sementara para pemain kidal memegang dengan cara sebaliknya.

Cara Memainkan Angklung

Terdapat tiga cara memainkan angklung yang akan menghasilkan jenis suara berbeda, yakni:

1. Kurulung

Kurulung merupakan teknik dasar memainkan angklung dengan cara menggetarkan tabung suara. Sebelum dimainkan, angklung harus berada pada posisi lurus. Selanjutnya, goyangkan angklung ke kiri dan ke kanan secara cepat dan tepat sehingga menghasilkan suara yang tidak terputus-putus.

Panjang lantunan nada yang dihasilkan dengan teknik kurulung bergantung pada lamanya menggetarkan angklung. Umumnya, bunyi angklung yang dihasilkan diinterpretasikan seperti gesekan panjang biola.

2. Centok

Centok merupakan teknik dasar memainkan angklung dengan cara memukul tabung horizontal pada bagian dasar angklung oleh telapak tangan. Ketika dilakukan, posisi angklung harus dimiringkan agar tidak terjadi pantulan tabung yang kemudian menyebabkan centok bergaung.

Bunyi angklung dengan teknik centok biasanya diinterpretasikan seperti bunyi staccato atau pizzicato, yakni bunyi pendek saat biola dipetik. Teknik ini kerap dijadikan pengganti sementara ketika pemain angklung kelelahan setelah berlatih teknik kurulung.

3. Tengkep

Tengkep merupakan teknik dasar memainkan angklung dengan cara menggetarkan tabung besar saja. Sementara tabung kecil ditahan dengan jari kelingking atau diberi sumbat sehingga tidak bisa bergetar. Saat dimainkan, posisi angklung harus lurus.

Suara yang dihasilkan oleh teknik tengkep lebih lembut dibandingkan suara yang dihasilkan oleh teknik kurulung. Teknik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan suasana yang lebih syahdu, lembut, sendu, atau mistis. Tidak seperti dua teknik yang lain, teknik tengkep jarang digunakan pemula karena lebih rumit dan membutuhkan latihan ekstra.

Penutup

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi dunia angklung, alat musik tradisional Indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya. Kita memulai dengan memahami jenis-jenis angklung yang berbeda dan cara memegangnya dengan benar. Selanjutnya, kita membahas teknik-teknik dasar untuk memainkan angklung yang menghasilkan berbagai jenis suara yang indah.

Angklung bukan hanya sebuah alat musik; itu adalah warisan budaya yang penting bagi masyarakat Indonesia. Dengan memahami dan mempraktikkan seni memainkan angklung, kita dapat memelihara dan mewariskan tradisi berharga ini kepada generasi mendatang.

Semoga artikel ini telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang angklung dan cara memainkannya. Mari terus melestarikan keindahan musik tradisional Indonesia, termasuk angklung, agar tetap hidup dan berkembang di masa depan. Terima kasih atas perhatiannya.

 

Q: Bagaimana cara memainkan alat musik angklung?

A: Cara memainkan alat musik angklung melibatkan penggetaran tabung-tabung bambu dengan berbagai teknik seperti kurulung, centok, dan tengkep. Hal ini memerlukan pelatihan dan pemahaman tentang teknik memainkan angklung yang tepat.

 

Q: Dari mana alat musik angklung

A: Alat musik angklung berasal dari Indonesia, dengan akar sejarah yang kuat di berbagai daerah seperti Jawa Barat dan Banten. Ini adalah salah satu instrumen tradisional yang unik dalam budaya Indonesia.

 

Q: Tahukah kamu alat musik angklung?

A: Ya, alat musik angklung adalah salah satu instrumen tradisional Indonesia yang terkenal. Ini terbuat dari bambu dan menghasilkan suara yang indah dan khas.

 

Q: Angklung terbuat dari bahan apa?

A: Angklung terbuat dari bambu. Bambu dipilih dengan hati-hati untuk menciptakan berbagai ukuran dan nada yang diperlukan untuk memainkan angklung.

 

Q: Alat musik tradisional apa saja?

A: Indonesia memiliki banyak alat musik tradisional yang beragam, termasuk angklung, kecapi, gamelan, suling, dan banyak lagi. Setiap alat musik memiliki karakteristik dan peran unik dalam musik tradisional Indonesia.

 

Q: Alat musik kecapi dimainkan dengan apa?

A: Alat musik kecapi dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari atau alat khusus yang disebut “plectrum.” Ini adalah salah satu alat musik tradisional yang indah dan sering digunakan dalam berbagai genre musik Indonesia.

 

Q: Dari mana asal angklung dan cara memainkannya?

A: Angklung berasal dari Indonesia, terutama dikenal di daerah Jawa Barat dan Banten. Cara memainkannya melibatkan penggetaran tabung bambu dengan teknik tertentu, seperti kurulung, centok, dan tengkep.

 

Q: Angklung merupakan alat musik jenis apa?

A: Angklung adalah alat musik perkusi, khususnya dalam keluarga alat musik idiofon. Ini menghasilkan suara dengan cara menggetarkan tabung-tabung bambu yang berbeda panjangnya untuk menghasilkan berbagai nada.

Cara Memainkan Alat Musik Angklung, Ternyata Sangat Mudah!